Berikut ini adalah berita/informasi mengenai Desain Kurikulum Khusus 3PLUS1 SMK. Informasi ini dikutip dari Majalah SMK : Lulusan SMK Didorong "Go Internasional". Majalah ini diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019.
SMK OEL KOMITMEN DI TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Desain Kurikulum Khusus 3PLUS1
Jarang kita lihat sekolah yang mengkhususkan diri membuka satu program keahlian dalam proses belajar mengajar. Biasanya satu sekolah yang baru berdiri minimal membuka tiga program, tapi tidak demikian dengan SMK Ora et Labora yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan. Sekolah ini hanya membuka satu jurusan saja, yaitu Teknik Pembangkit Tenaga Listrik (TPTL).
Sekolah yang baru berdiri tahun 2017 ini memang sengaja di awal berdirinya berkomitmen di program keahlian teknik pembangkit tenaga listrik. Disamping dinilai kurang populer, juga jarang di ekspos berbagai media. Padahal potensinya sangat besar, apalagi dengan dibangunnya pembangkit tenaga listrik berkekuatan 35 ribu megawatt oleh pemerintah dan swasta.
“Kita mencoba melihat peluang dibidang ini, disamping tidak banyak SMK yang mengkhususkan diri mengembangkan keahlian dibidang teknik pembangkit tenaga listrik. Sementara potensi bagi lulusan SMK bidang ini sangat besar memasuki dunia kerja sebagai operator maupun maintenance,” kata Dr. Ing. Purnomo Sejati, Kepala SMK Ora et Labora kepada majalah SMK Bisa Hebat.
|
Dr. Ing. Purnomo Sejati, Kepala SMK Ora et Labora |
Menurut Purnomo Sejati, program keahlian teknik ketenagalistrikan sebenarnya memiliki peluang sangat besar untuk ditekuni siswa SMK. karena peluang lulusan untuk bekerja di perusahaan listrik sangat besar apalagi sekarang ini pembangunan pembangkit tenaga listrik yang diprogramkan pemerintah bersama swasta sebagian besar sudah selesai.
“Kalau sekarang operasional pembangkit listriknya masih dilakukan operator asing, masa dalam dua – empat tahun ke depan tidak dialihkan kepada operator lokal. Nah di situ lah nantinya para lulusan SMK berperan sebagai tenaga operator, asisten operator maupun maintenance. Sekarang kita baru buka dua ruang belajar. Satu kelas X dan satu lagi kelas XI. Tahun ini sampai Juni 2019 kita kembali buka kelas baru,” ujar Purnomo.
Menurut Purnomo Sejati yang alumni SMK Negeri 3 Surabaya tahun 2004, program keahlian teknik pembangkit tenaga listrik di sekolahnya dirancang untuk menyiapkan lulusan yang mampu mengoperasikan dan melakukan perawatan Pembangkit Listrik. Baik yang bertenaga uap (berbahan bakar batubara), Gas alam, Air, Matahari maupun Diesel.
Dijelaskan, kompetensi yang dicapai adalah penguasaan teori dan praktik keilmuan pembangkit listrik meliputi perangkat pembangkit, proteksi, instrumentasi dan sistem kontrol. Untuk mencapai hal tersebut, SMK ORA et LABORA mendesain kurikulum khusus yang disebut dengan 3PLUS1.
Komposisi kurikulum ini tetap menggunakan kurikulum nasional dari pemerintah, setelah lulus Ujian Nasional, lulusan ditawari apakah mau ikut program training professional yang berlangsung selama satu tahun. “Program ini kami tawarkan agar lulusan benar-benar menguasai keahliannya dengan spesialisasi teknik pembangkit tenaga listrik. Dan kita akan menyalurkan mereka bekerja di perusahaan listrik yang ada ataupun yang menjadi sponsor kita,” ujar Purnomo.
Dijelaskan, waktu yang diperlukan pihak SMK Ora et Labora seperti yang didisain dalam kurikulum 3PLUS1 adalah 4 tahun Yaitu terdiri dari kuriklum SMK secara nasional yang 3 tahun serta ditambah satu tahun untuk Program Training Profesional dengan kurikulum yang dikembangkan oleh Tim Ahli SMK Ora et Labora. Dalam satu tahun terakhir, siswa/siswi akan dibekali dengan materi spesialisasi Pembangkit Listrik dan pemagangan masing-masing selama satu semester.
Setelah menyelesaikan program ini, lulusan memiliki KKNI level 3 atau setara Diploma-I. KKNI (Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia) dalam bahasa inggris disebut sebagai IQF (Indonesia Qualification Framework) adalah suatu takaran keahlian yang dicapai melalui jalur pendidikan formal keilmuan, kejuruan dan jalur pengalaman kerja. SMK berada di jalur pendidikan formal kejuruan yang mengarah pada Spesialis untuk level yang tinggi.
Untuk memwujudkan SMK seperti yang diharapkan oleh pemerintah dalam peraturan tentang Revitalisasi SMK yaitu beralih dari Supply Oriented ke Demand Driven, SMK ORA et LABORA didukung penuh oleh SARATOGA Grup dengan beberapa perusahaan pembangkit listrik di dalamnya. Dukungan ini sangat bermanfaat untuk mengimplementasikan sistem pendidikan kejuruan yang terlibat aktif dengan dunia industri.
Disamping Saratoga Grup SMK Or art Labota ini juga didukung oleh Tower Bersama Grup, Paiton Energy, Adaro Energy, Medco Energy Power, MPM, MFU, William & Lily Foundation. Melihat perusahaan yang mendukung program pendidikan SMK di Ora et Labora, sangat dimungkinkan mereka tidak akan kesulitan dalam menyalurkan lulusan mereka memasuki dunia kerja di perusahaan industri.
“Sebenarnya soal apakah itu sekolah negeri atau swasta, menurut saya relatif, paling terpenting adalah kembali kepada si anaknya. Mereka mau masuk swasta ataupun negeri, tapi ketika ia di dorong masuk negeri, ternyata tidak lolos karena keterbatasan daya tampung dan sebagainya terus mau kemana.
Ditambahkannya, semua pilihan itu kembali kepada si anak, kalau ia tekun dan mau belajar dan jadi pintar, pasti yang akan menikmati hasilnya juga anak itu sendiri. Begitu juga dengan sekolah baru, bisa jadi muridnya belum seberapa, tapi dengan berbagai terobosan yang dilakukan serta peluang-peluang yang diperoleh jika belajar di sekolah baru tersebut, nanti juga pasti berkembang.
“Kebetulan kita masih baru berdiri, diresmikan pada 2017 lalu dan murid kita juga baru dua angkatan, kelas 1 dan 2. Meski demikian, perkembangannya cukup menggembirakan, para siswa tidak hanya berasal dari Tangerang Selatran khususnya atau Banten umumnya, juga dari Jakarta (Tanjung Priok), Aceh, Batam, Pekalongan, Bogor, Depok dan sebagainya. Tahun pertama kita menerima 25 siswa baru dan tahun kedua 9 siswa, nanti sampai Juni 2019 baru angkatan ke-3, rencananya kita buka dua ruang belajar ” jelas Purnomo Sejati, pria pertama di abad 21 dari lulusan SMK memperoleh gelar Doktor.
Untuk kegiatan belajar mengajar, SMK Ora et Labora menurut Purnomo tidak mengalami kendala. Misal untuk pelajaran umum, pihaknya didukung penuh oleh guru-guru dari SMA dan SMP Ora et Labora yang lokasinya berdekatan dengan SMK et Labora. Sementara itu untuk guru produktif, sekolah ini memiliki lima orang.
“Pertama pak Slamet, pensiunan dari pembangkit listrik Payton. Kami beruntung beliau mau mengajar di sini, dia juga ikut membantu dalam hal uji kompetensi, mengatur ruangan, berusaha mencarikan bea siswa untuk siswa. Ikut membantudalam hal kerjasama industri. Pokoknya beliau sangat membantu dan dari sisi keilmuan juga sudah tidak diragukan lagi,” tambahnya.
Disamping itu untuk pembinaan karakter siswa, sekolah ini menerapkan disiplin terhadap waktu kepada siswa. Hal ini dimaksudkan agar mereka terbiasa dan menjadikan sebagai pegangan ketika sudah dewasa di setiap kegiatan yang dijalani. Program ini di kemas dalam satu produk yang diberi nama Future of the Moon. Program ini setiap bulan di evaluasi, kemudian ditingkatkan ke jenjang catur wulan.
Dimana untuk tiga bulan pertama lebih ditekankan kepribadian atau Personal Integrity, tiga bulan kedua penekanannya kepada Family Solidarity, tiga bulan ketiga Social Solidarity dan tiga bulan ke empat Nasional Charity. Disamping itu juga ada program Mentoring yang wajib diikuti siswa minimal empat kali dalam satu bulan. Setiap siswa memiliki seorang mentor. Siswa boleh mengeluarkan semua persoalannya ke mentor, untuk kemudian dicarikan solusi dan akan dibahas pada tingkat guru.
Sepertinya sekolah ini benar- benar memberikan kesempatan dan mengupayakan peluang terbaik bagi siswa dan para calon lulusannya bekerja. Mereka memiliki peralatan praktek kerja ataupun laboratorium yang lengkap, bila dibandingkan dengan perguruan tinggi jurusan sama, mungkin belum punya. Di sini ada ruang praktek proses control, ruang electrical installation, serta ruangan mechanical. Semua itu di datangkan dari luar negeri.
Informasi ini dikutip dari Majalah SMK : Lulusan SMK Didorong "Go Internasional". Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2019.
Majalah SMK : Lulusan SMK Didorong "Go Internasional":
0 Response to "Desain Kurikulum Khusus 3PLUS1 SMK"
Post a Comment